Minggu, 30 Oktober 2011

BAB_III_UMUM


BAB III
PENGENDALIAN KUALITAS
3.1              Pemeriksaan Bahan
PT. Indonesia Power UBP Mrica menggunakan tenaga air sebagai bahan penggerak turbin pembangkit energi listrik. Air tersebut ditampung dalam waduk. Pada saat pembangkitan beroperasi ketinggian permukaan waduk harus berada pada batas antara 224,5 m – 231 m. Apabila ketinggian air waduk dibawah batas minimal yang telah ditentukan maka turbin tidak bisa beroperasi dengan sempurna. Dan jika ketinggian air waduk melebihi melebihi batas maksimal ketinggian air yang ditentukan, maka kelebihan air tersebut dibuang melalui spillway.
Selain menjaga volume air dalam waduk untuk menjaga kualitas air dalam bentuk kebersihan airnya sebelum masuk ke dalam sistem pembangkitan, kebersihan air dijaga terutama dari sampah-sampah yang ada di dalam air waduk dan juga tanaman yang tumbuh di waduk seperti enceng gondok dengan membatasi daerah sekitar power intake dengan jaring melingkar sekitar power intake agar sampah tidak ikut masuk ke bagian intake gatenya. Jaring dipasang melingkar disekeliling power intake dengan dipasangi pemberat pada bagian bawah jaring dengan tujuan dapat menghalangi sampah masuk dari bawah jaring.
3.2              Pemeriksaan Peralatan
PT. Indonesia Power UBP Mrica memiliki mesin dan peralatan yang dirancang sedemikian rupa dan diletakkan pada ruangan yang tertutup. Pemeriksaan peralatan di PT. Indonesia Power UBP Mrica harus memenuhi ketentuan seperti dalam standart operation procedure yang berlaku. Jenis-jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain:
a.       Pembersihan, selain untuk merawat mesin juga menjaga keamanan dan kenyamanan para karyawan.
b.      Pelumasan, dilakukan terhadap mesin-mesin yang bekerja dengan tujuan mengurangi gesekan mesin saat bekerja agar kondisi mesin tetap terjaga.
c.       Penyetelan, dilakukan untuk menjaga peralatan agar bekerja dengan baik, benar dan maksimal.
3.3              Pengendalian Mutu Tenaga Listrik
Mutu tenaga listrik sangat diperlukan dalam kaitannya dengan kualitas penyediaan tenaga listrik dan pelayanan. Pertumbuhan pemakaian tenaga listrik makin lama makin meningkat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya bagi keperluan industri, maka mutu tenaga listrik harus juga semakin meningkat dan menjadi tuntutan yang makin besar dari pihak pemakai tenaga listrik.
Mutu tenaga listrik yang dihasilkan pusat listrik, indikatornya antara lain adalah:
a.       Kontinuitas penyediaan, apakah tersedia 24 jam sehari sepanjang tahun.
b.      Nilai tegangan, apakah selalu ada dalam batas-batas yang diijinkan. Di PT. Indonesia Power UBP Mrica sendiri tegangan yang dipakai mengikuti tegangan yang ditetapkan PLN yaitu menggunakan tegangan 150 kV untuk dapat masuk ke sistem interkoneksi.
c.       Nilai frekuensi, apakah selalu ada dalam batas-batas yang diijinkan. Di PT. Indonesia Power UBP Mrica sendiri frekuensi yang dipakai mengikuti frekuensi yang ditetapkan PLN yaitu menggunakan frekuensi 50 Hz.
Untuk merekam kualitas tenaga listrik yang dihasilkan oleh pusat-pusat listrik digunakan alat Power Network Analyzer Type (TOPAS) 1000 buatan LEM Belgia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar